Minggu, 05 Agustus 2018

DAY - 1



HARI - 1 KKN Terpadu Kelompok 44

Rabu, 1 Agustus 2018 - KKN Terpadu Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tahun 2018 resmi diberangkatkan. Bertempat di aula Ahmad Dahlan Gedung FEB Kampus 1, sebanyak lebih dari 300 mahasiswa menghadiri seremoni pemberangkatan KKN-Terpadu gelombang pertama. Dalam seremoni tersebut dihadiri pula oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Bapak Dr. Hidayatulloh, M.Si. Sedangkan sebagai pemateri adalah Bapak Drs. Najib Hamid MSi, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim). Dalam materinya secara garis besar, beliau menyampaikan bahwa akan ada banyak hal yang dipelajari selama melaksanakan KKN nanti. Contoh nyatanya disajikan dalam bentuk cerita yang dialami baik oleh beliau ataupun kerabat beliau. Diharapkan para mahasiswa nantinya bisa mendapatkan pengalaman sekaligus ilmu baru dari adanya KKN tersebut.
Seremonial yang di mulai pukul 08.00 WIB tersebut, berakhir pada pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, masing-masing kelompok beserta DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) akan menuju ke Kantor Kecamatan masing-masing lokasi KKN untuk melakukan acara serah terima mahasiswa KKN.


Acara serah terima mahasiswa KKN di Kantor Kecamatan Porong disambut langsung oleh Bapak Camat Akhmad Iwan Jauhari,S.Sos beserta Sekretaris Camat Bapak Suyono. Sedangkan perwakilan DPL dari UMSIDA adalah Bapak Misbah. Sedikitnya ada 5 kelompok yang akan melakukan KKN di 3 Desa di Kecamatan Porong. 3 Desa tersebut adalah Desa Candipari, Glagaharum, dan Desa Lajuk. Di Desa Lajuk sendiri ada 2 kelompok yang melakukan KKN di tempat yang sama, namun masing-masing kelompok tersebut memiliki tema yang berbeda.

Acara dimulai pukul 10.00 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB. Selepas acara tersebut, mahasiswa dipersilahkan untuk langsung menuju ke lokasi KKN. Kelompok kami pun memutuskan untuk menuju ke Kantor Desa Lajuk terlebih dahulu untuk menemui Kepala Desa Lajuk. Tujuan kami ialah untuk meminta ijin kepada desa setempat untuk melakukan kegiatan KKN yang ada kaitannya dengan warga desa lajuk, meskipun tema KKN kami adalah di Masjid.

Setelah menemui Kades Lajuk, beliau menyarankan untuk kami datang pada hari Jum'at (3 Agustus 2018) untuk menyampaikan kepada warga perihal ijin tersebut. Hal itu bertepatan dengan acara rapat warga desa untuk menyambut Hari Kemerdekaan. Kami pun sepakat untuk ikut ambil bagian dalam acara tersebut yang rencananya berlangsung setelah bada' isya. Selepas dari Kantor Desa Lajuk kami pun langsung menuju lokasi KKN kami, yakni Masjid Al-Muniroh yang berada di komplek Perguruan Muhammadiyah Porong.


Setelah membuat janji dengan pengurus takmir, kami pun akhirnya bertemu dengan salah satu pengurus takmir selepas sholat dhuhur berjamaah. Nampak pengurus takmir yakni Bapak Abit dan Bapak Rokhim berdiskusi dengan Mas Faris, Ketua Kelompok kami. Berdasarkan pertemuan singkat itu menghasilkan beberapa poin penting untuk langkah awal KKN kami. Diantaranya adalah :
  • Revisi program kerja.
    Program kerja yang sudah kami susun, nampaknya tidak sesuai dengan lokasi KKN kami. Dalam proker awal yang kami buat, target objek KKN kami adalah warga. Sedangkan lokasi masjid yang berada di kawasan sekolah membuat target objeknya berubah menjadi siswa.
  • Waktu KKN.
    Mayoritas semua anggota dari kelompok kami adalah pekerja. Sedangkan dilihat dari aktifitasnya, masjid lebih ramai saat hari sekolah yakni senin-jumat. Hal ini yang memunculkan polemik untuk agenda kegiatan KKN kami.


EmoticonEmoticon