Minggu, 12 Agustus 2018

MINGGU - 1

Jumat, 3 Agustus 2018

Kegiatan KKN Kelompok 44 di minggu pertama kemarin diawali dengan pertemuan antara perwakilan kelompok 44 dengan warga dan kepala desa Lajuk. Pertemuan ini bertujuan agar para warga desa Lajuk tahu bahwa ada mahasiswa yang melakukan KKN di Masjid Al-Munirah Lajuk. Selain itu, pertemuan ini pun juga untuk menjalin silaturahmi antar warga dan mahasiswa.

Pertemuan dilaksanakan pada hari Jumat, 3 Agustus 2018 pada pukul 20.00 WIB. Sebenarnya, pertemuan para mahasiswa ini memanfaatkan momen pertemuan rutin yang biasa diadakan warga di kantor desa setiap hari jumat. Hal itu disampaikan oleh bapak kepala desa saat kami menyambangi kantor desa pada hari pertama KKN rabu kemarin. Bapak kepala desa menyarankan untuk kami hadir dalam rapat tersebut sekaligus berkenalan dengan warga setempat.



Sabtu, 4 Agustus 2018

Pada hari sabtu, kami mendapatkan kabar bahwa perwakilan takmir masjid tidak bisa hadir untuk menemani kami membahas revisi program kerja karena sedang ada keperluan di luar kota. Kami pun akhirnya membahas revisi program kerja itu dengan berdiskusi sendiri antar kelompok kami. Selain membahas revisi program kerja, kami juga membuat absensi untuk KKN kami. Tak hanya itu, kami pun juga memasang banner tepat di samping masjid. Banner tersebut adalah banner posko KKN-T UMSIDA 2018. Banner tersebut menghadap langsung ke jalan raya, dimana orang-orang dapat dengan mudah melihat banner tersebut.


Minggu, 5 Agustus 2018

Setelah berhasil di konfirmasi, perwakilan takmir masjid akhirnya bisa bertemu kami bada' magrib. Untuk mengisi waktu menunggu magrib, kami pun melakukan kegiatan bersih-bersih masjid. Area yang kami lakukan pembersihan antara lain area sholat, tempat wudhu, kamar mandi perempuan, kamar mandi laki-laki, dan serambi masjid. Baik pria maupun wanita bahu membahu untuk membuat Masjid Al-Munirah lebih bersih dan indah.



Waktu yang ditunggu telah tiba. Kami akhirnya bertemu dengan perwakilan takmir, yaitu dengan Pak Rokhim dan Pak Abit. Dari penjabaran revisi program kerja kami, akhirnya tercapai sebuah program kerja baru. Diantaranya adalah :
  • Sosialisasi dan pembentukan REMAS
  • Perbaikan area taman masjid agar nyaman untuk musafir
  • Mengajak siswa-siswi menyemarakkan takbir keliling (Idul Adha)
  • Penyuluhan tentang Pendidikan Public Speaking (Da'i Muda)
  • Perbaikan penerangan & utilitas listrik masjid
  • Pembuatan plakat masjid. Agar masjid lebih dikenal masyarakat dengan namanya.
  • Penyuluhan tentang Pendidikan Pra-nikah kepada siswa-siswi SMA.

Read More

Minggu, 05 Agustus 2018

DAY - 1



HARI - 1 KKN Terpadu Kelompok 44

Rabu, 1 Agustus 2018 - KKN Terpadu Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tahun 2018 resmi diberangkatkan. Bertempat di aula Ahmad Dahlan Gedung FEB Kampus 1, sebanyak lebih dari 300 mahasiswa menghadiri seremoni pemberangkatan KKN-Terpadu gelombang pertama. Dalam seremoni tersebut dihadiri pula oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Bapak Dr. Hidayatulloh, M.Si. Sedangkan sebagai pemateri adalah Bapak Drs. Najib Hamid MSi, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim). Dalam materinya secara garis besar, beliau menyampaikan bahwa akan ada banyak hal yang dipelajari selama melaksanakan KKN nanti. Contoh nyatanya disajikan dalam bentuk cerita yang dialami baik oleh beliau ataupun kerabat beliau. Diharapkan para mahasiswa nantinya bisa mendapatkan pengalaman sekaligus ilmu baru dari adanya KKN tersebut.
Seremonial yang di mulai pukul 08.00 WIB tersebut, berakhir pada pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, masing-masing kelompok beserta DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) akan menuju ke Kantor Kecamatan masing-masing lokasi KKN untuk melakukan acara serah terima mahasiswa KKN.


Acara serah terima mahasiswa KKN di Kantor Kecamatan Porong disambut langsung oleh Bapak Camat Akhmad Iwan Jauhari,S.Sos beserta Sekretaris Camat Bapak Suyono. Sedangkan perwakilan DPL dari UMSIDA adalah Bapak Misbah. Sedikitnya ada 5 kelompok yang akan melakukan KKN di 3 Desa di Kecamatan Porong. 3 Desa tersebut adalah Desa Candipari, Glagaharum, dan Desa Lajuk. Di Desa Lajuk sendiri ada 2 kelompok yang melakukan KKN di tempat yang sama, namun masing-masing kelompok tersebut memiliki tema yang berbeda.

Acara dimulai pukul 10.00 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB. Selepas acara tersebut, mahasiswa dipersilahkan untuk langsung menuju ke lokasi KKN. Kelompok kami pun memutuskan untuk menuju ke Kantor Desa Lajuk terlebih dahulu untuk menemui Kepala Desa Lajuk. Tujuan kami ialah untuk meminta ijin kepada desa setempat untuk melakukan kegiatan KKN yang ada kaitannya dengan warga desa lajuk, meskipun tema KKN kami adalah di Masjid.

Setelah menemui Kades Lajuk, beliau menyarankan untuk kami datang pada hari Jum'at (3 Agustus 2018) untuk menyampaikan kepada warga perihal ijin tersebut. Hal itu bertepatan dengan acara rapat warga desa untuk menyambut Hari Kemerdekaan. Kami pun sepakat untuk ikut ambil bagian dalam acara tersebut yang rencananya berlangsung setelah bada' isya. Selepas dari Kantor Desa Lajuk kami pun langsung menuju lokasi KKN kami, yakni Masjid Al-Muniroh yang berada di komplek Perguruan Muhammadiyah Porong.


Setelah membuat janji dengan pengurus takmir, kami pun akhirnya bertemu dengan salah satu pengurus takmir selepas sholat dhuhur berjamaah. Nampak pengurus takmir yakni Bapak Abit dan Bapak Rokhim berdiskusi dengan Mas Faris, Ketua Kelompok kami. Berdasarkan pertemuan singkat itu menghasilkan beberapa poin penting untuk langkah awal KKN kami. Diantaranya adalah :
  • Revisi program kerja.
    Program kerja yang sudah kami susun, nampaknya tidak sesuai dengan lokasi KKN kami. Dalam proker awal yang kami buat, target objek KKN kami adalah warga. Sedangkan lokasi masjid yang berada di kawasan sekolah membuat target objeknya berubah menjadi siswa.
  • Waktu KKN.
    Mayoritas semua anggota dari kelompok kami adalah pekerja. Sedangkan dilihat dari aktifitasnya, masjid lebih ramai saat hari sekolah yakni senin-jumat. Hal ini yang memunculkan polemik untuk agenda kegiatan KKN kami.
Read More

KKN Terpadu UMSIDA

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa UMSIDA yang memadukan bentuk kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta penguatan al-Islam dan Kemuhammadiyahan. KKN menjadi salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa UMSIDA.

Melalui KKN ini mahasiswa belajar mengenalidan mengkaji permasalahan masyarakat serta berusaha memecahkannya dengan menggunakan pendekatan keilmuan yang bersifat holistik-transformatif. KKN dapat mendidik mahasiswa untuk memiliki pola berpikir yang interdisipliner, terpadu dan komprehensif. KKN juga memungkinkan mahasiswa memiliki pengalaman melakukan praksis pengabdian kepada masyarakat di mana kompetensi teoritik yang dipelajarinya di perguruan tinggi dapat berdialektika dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi masyarakat. Proses kegiatan tersebut pun akan menumbuhkembangkan rasa kepedulian sosial dan rasa kesejawatan mahasiswa. Ringkasnya, KKN bertujuan :
  1. Membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berpikir yang holistik-transformatif.
  2. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja secara inter-disipliner
  3. Membina mahasiswa agar menjadi seorang inovator, motivator, dan problem solver.
  4. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk turut dalam pengembangan masyarakat. Membelajarkan mahasiswa untuk menghayati permasalahan masyarakat dalam konteks pembangunan dan aktif berkontribusi dalam upaya pengatasannya secara praktis mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi program-program pengembangan dan pembangunan masyarakat.
  5. Membina semangat pengabdian mahasiswa untuk turut terlibat secara aktif dalam memecahkan beragam persoalan masyarakat dengan didasari oleh nilai-nilai Islam yang berkemajuan.
  6. Meluaskan wawasan dan pengalaman mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat yang majemuk sehingga memiliki kesiapan untuk berinteraksi dan bersinergi dengan pihak lain di berbagai tingkatan dan konteks persoalan.

Bagi UMSIDA, umpan balik dari kegiatan KKN dapat dipergunakan sebagai bahan pengayaan materi kuliah, penyempurnaan kurikulum, dan inspirasi pengembangan program demi mengoptimalkan pencapaian tujuan perguruan tinggi. KKN juga bisa menjadi instrumentasi untuk memperkuat kerjasama dengan berbagai institusi, baik pemerintah maupun swasta, dari dalam ataupun luar negeri dalam rangka pengembangan pendidikan tinggi dan pembangunan masyarakat dalam arti luas.

Sisi lain, KKN harus memberi manfaat bagi masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Mengingat KKN diarahkan tidak saja kepada mahasiswa dan perguruan tinggi tempat mahasiswa belajar secara formal, tetapi juga masyarakat serta pemerintah di mana mahasiswa melaksanakan pengabdiannya. Jadi KKN merupakan kegiatan yang bersifat tripartite, yaitu melibatkan setidaknya tiga lembaga: perguruan tinggi (termasuk mahasiswa dan dosen di dalamnya), masyarakat, dan pemerintah. Adapun bentuk manfaat yang dapat dikontribusikan kepada masyarakat dan pemerintah antara lain berupa bantuan pemikiran dari tenaga terdidik dalam penyelesaian masalah-masalah pembangunan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi. Inovasi juga dapat distimulasi dan dihidupkan dalam membangun kemandirian dan keberdayaan guna meningkatkan dan mengembangkan kualitas hidup masyarakat setempat.

KONSEP DASAR KKN - TERPADU

KKN yang dilaksanakan pada bulan Agustus - Sepetember 2018 adalah KKN Terpadu (KKN-T). KKN-T diharapkan mampu membelajarkan mahasiswa secara otentik melalui praksis holistik dalam konteks kehidupan nyata bermasyarakat. Maka dari itu, KKN-T dibangun di atas landasan konsep keterpaduan. Dari struktur kegiatannya, pelaksanaan KKN-T memadukan empat dharma sekaligus, yaitu: pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Keterpaduan juga dikembangkan melalui penyusunan program-program kegiatan yang tidak saja berorientasi jangka pendek, tetapi juga jangka panjang untuk kemajuan masyarakat mitra. Lebih jauh, keterpaduan dalam pelaksanaan KKN-T diwujudkan melalui kerjasama antar elemen pembangunan masyarakat, termasuk unsur pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi. Keterpaduan kerjasama tersebut secara optimal diorientasikan mampu menstimuli terbentuknya kader-kader pembangunan yang tumbuh dari masyarakat mitra itu sendiri.

Peserta KKN-T adalah mahasiswa kerja. Mahasiswa dapat memilih opsi program yang sesuai dengan potensi desa. Bagi peserta yang memilih KKN-T Kerja, maka dilaksanakan dalam jangka waktu dua bulan yaitu tanggal 01 Agustus – 30 September 2018. Pelaksanaan yang dilakukan lebih lama diharapkan adanya fleksibilitas waktu dengan jadwal pekerjaan peserta, namun dengan target keberhasilan program yang diharapkan tuntas sesuai dengan jadwalnya.

PROGRAM DAN TEMA KEGIATAN KELOMPOK - 44 

  • Tema : Peningkatan dan Pengembangan Sosial-Keagamaan
  • Sub-tema : Masjid, yaitu pembentukan dan pengembangan Remaja Masjid (Remas), program kerja takmir, pengembangan program inovatif masjid).
  • Lokasi : Masjid Al-Muniroh (Komplek Perguruan Muhammadiyah Porong) Jl. Raya Lajuk Kec. Porong Kab. Sidoarjo
Read More